BUKAN WAKTU YANG SALAH
Aku berterima kasih pada rasa yang sejenak singgah. Pada tiap jengkal napas yang menyenangkan. Dengan beberapa cerita yang terukir cukup dalam.
Sekejap memang, namun kesan jelas tertanam dan menghantam. Dua bait hati yang sebenarnya saling menghargai. Namun terjal, dan terhalang situasi.
Aku tak membiasakan diri, menyamankan perasaan. Aku tak bernegosiasi jinakkan pilu yang mendalam.
Namamu sederhana, diucap dengan nyata. Aku terpikat, dengan segala bentuk manja dirimu. Aku terkesan, pada butir hatimu yang tak kusangka menyamankan.
Beranjak dan membekas. Pelan. Perlahan, batinku terkelabuhi rasa nyaman yang kau timbulkan. Dari kebiasaan yang bahkan sangat tidak pantas dianggap penting.
Menjadi kesaksian, bahwa aku dan kamu pernah saling mengharapkan. Bahwa aku dan kamu pernah saling memerhatikan. Dan bahwa aku dan kamu pantas bersanding di atas rasa nyaman.
Semoga saja. Walau bukan dalam waktu ini, akan ada masa saat apa yang sama-sama kita simpulkan sama, nyaman dan pengharapan yang timbul karena bercanda, mendapat bentuk terbaiknya, dan jadi lahan pemersatu kebaikan.
Komentar
Posting Komentar